Pages

Selasa, 28 Juni 2011

EIGRP

EIGRP (Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah routing protocol yang hanya di adopsi oleh router cisco atau sering disebut sebagai proprietary protocol pada cisco. Dimana EIGRP ini hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. Bgmn bila router cisco digunakan dengan router lain spt Juniper, Hwawei, dll menggunakan EIGRP??? Seperti saya bilang diatas, EIGRP hanya bisa digunakan sesama router cisco saja. EIGRP ini sangat cocok digunakan utk midsize dan large company. Karena banyak sekali fasilitas2 yang diberikan pada protocol ini.

Hal-hal dasar yang perlu diketahui

EIGRP sering disebut juga hybrid-distance-vector routing protocol, karena EIGRP ini terdapat dua tipe routing protocol yang digunakan, yaitu:

- distance vector, dan

- link state.

Utk tipe2 routing protocol akan saya tambahkan sehabis penjelasan tentang EIGRP.

EIGRP ini pengembangan dari routing protocol IGRP (distance vector), prorpietary cisco juga. Perbandingan (bukan perbedaan) antar IGRP dan EIGRP di bagi menjadi beberapa kategori:

1. Compability mode

2. Metric colocation

3. Hop count

4. Automatic protocol redistribution

5. Route tagging

EIGRP dan IGRP dapat di kombinasikan satu sama lain karena EIGRP adalah hanya pengembangan dari IGRP.

Dalam perhitungan untuk menentukan path/jalur manakah yang tercepat/terpendek, EGIRP menggunakan algortima DUAL (Diffusing-Update Algorithm) dalam menentukannya.

EIGRP mempunyai 3 table dalam menyimpan informasi networknya:

1. Neighbor table

2. Topology table

3. Routing table

Penjelasan :

1. Neighbor table : Tabel yang paling penting dari tabel2 yang lainnya. di tabel ini menyimpan list tentang router2 tetangganya. Setiap ada router baru yg dipasang,address dan interface lgsg dicatat di tabel ini.

2. Topology table : Tabel ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan dari Routing table dalam 1 autonomous system (kya sistem area di OSPF). DUAL mengambil informasi dari “neighbor tabel” dan “topology table” untuk melakukan kalkulasi “lowest cost routes to each destination”. Setelah melakukan kalkulasi akan ada yang namanya “successor route”. Successor route ini disimpan di tabel ini juga lho.

3. Routing table : menyimpan the best routes to a destination. Informasi tersebut diambil dari “topology table”

Internal Route : Route-route yang berasal dari dalam suatu autonomous system dari router2 yang menggunakan routing protocol EIGRP, yang menjadi anggota dari autonomous system adalah yang mempunyai ADN dari EIGRP yang sama dan mempunyai autonomous system yang sama juga. ADN internal route adalah 90.

External Route : Route-route yang muncul dari luar autonomous system, baik redistribution secara manual maupun secara otomatis.

Cara Kerja dari EIGRP

EIGRP akan mengirimkan hello packet utk mengetahui apakah router2 tetangganya masih hidup ataukah mati. Pengiriman hello packet tersebut bersifat simultant, dalamhello packet tersebut mempunyai hold time, bila dalam jangka waktu hold time router tetangga tidak membalas.. maka router tsb akan dianggap mati. Biasanya hold time itu 3x waktunya hello packet, hello packet defaultnya 15 second. Lalu DUAL akan meng-kalkulasi ulang utk path2nya. Hello packet dikirim secara multicast ke IP Address 224.0.0.10.

Cara Menggunakan EIGRP

router(config)#router eigrp [autonomous-system-number]

router(config-router)#network [network-number]

Bila anda ingin mematikan auto-summary dan menggunakan summary address anda sendiri, anda bisa membaca postingan saya tentang Route Summarization in EIGRP

Verifying Konfigurasi EIGRP

router#show ip eigrp neighbors

router#show ip eigrp interface [type-number] [as-number] [details]

router#show ip eigrp topology [as-number] {[ip address] [subnet mask]}

router#show ip eigrp topologi [active | pending | zero-successors]

Keuntungan Menggunakan EIGRP

Point2 yang menguntungkan bila menggunakan routing protocol EIGRP :

- Rapid convergence

- Efficient use of bandwidth

- Support for VLSM and CIDR

- Multiple network layer support (IP, IPX, Apple Talk)

- Independence from routed protocols

KELEBIHAN DARI EIGRP

Kelebihan utama yang membedakan EIGRP dari protokol routing lainnya adalah EIGRP termasuk satu-satunya protokol routing yang menawarkan fitur backup route, dimana jika terjadi perubahan pada network, EIGRP tidak harus melakukan kalkulasi ulang untuk menentukan route terbaik karena bisa langsung menggunakan backup route. Kalkulasi ulang route terbaik dilakukan jika backup route juga mengalami kegagalan.

kelemahan dari classful routing protocols ialah tak dapat men-suport VLSM.

Berikut adalah fitur-fitur yang dimiliki EIGRP :

Ø Termasuk protokol routing distance vector tingkat lanjut (Advanced distance vector).

Ø Waktu convergence yang cepat.

Ø Mendukung VLSM dan subnet-subnet yang discontiguous (tidak bersebelahan/berurutan)

Ø Partial updates, Tidak seperti RIP yang selalu mengirimkan keseluruhan tabel routing dalam pesan Update, EIGRP menggunakan partial updates atau triggered update yang berarti hanya mengirimkan update jika terjadi perubahan pada network (mis: ada network yang down)

Ø Mendukung multiple protokol network

Ø Desain network yang flexible.

Ø Multicast dan unicast, EIGRP saling berkomunikasi dengan tetangga (neighbor) nya secara multicast (224.0.0.10) dan tidak membroadcastnya.

Ø Manual summarization, EIGRP dapat melakukan summarization dimana saja.

Ø Menjamin 100% topologi routing yang bebas looping.

Ø Mudah dikonfigurasi untuk WAN dan LAN.

Ø Load balancing via jalur dengan cost equal dan unequal, yang berarti EIGRP dapat menggunakan 2 link atau lebih ke suatu network destination dengan koneksi bandwidth (cost metric) yang berbeda, dan melakukan load sharing pada link-link tersebut dengan beban yang sesuai yang dimiliki oleh link masing-masing, dengan begini pemakaian bandwidth pada setiap link menjadi lebih efektif, karena link dengan bandwidth yang lebih kecil tetap digunakan dan dengan beban yang sepadan juga.

Ø EIGRP mengkombinasikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh protokol routing link-state dan distance vector. Tetapi pada dasarnya EIGRP adalah protokol distance vector karena router-router yang menjalankan EIGRP tidak mengetahui road map/ topologi network secara menyeluruh seperti pada protokol link-state.

Ø EIGRP mudah dikonfigurasi seperti pendahulunya (IGRP) dan dapat diadaptasikan dengan variasi topologi network. Penambahan fitur-fitur protokol link-state seperti neighbor discovery membuat EIGRP menjadi protokol distance vector tingkat lanjut.

· EIGRP menggunakan algoritma DUAL (Diffusing Update Algorithm) sebagai mesin utama yang menjalankan lingkungan EIGRP, DUAL dapat diperbandingkan dengan algoritma SPF Dijkstra pada OSPF.

METRIK YANG DIGUNAKAN PADA EIGRP

EIGRP menggunakan Metric yang canggih, yaitu : menggunakan algoritma yang sama dengan IGRP untuk menghitung metric tetapi menggambarkan nilai-nilai dalam format 32-bit. EIGRP mendukung load balancing untuk metric yang tidak seimbang (unequal), yang memungkinkan engineer untuk mendistribusikan traffik dalam network dengan lebih baik.

Klasifikasi algoritma routing :

Ø Global yang artinya Semua router memiliki informasi lengkap mengenai topologi,link cost. Contohnya adalah algoritma link state.

Ø Desentrasilasi yang artinya Router mengetahui koneksi fisik atau link cost ke tetangga,

Ø Terjadi pengulangan proses komputasi dan mempertukarkan,

Ø Informasinya ke router tetangganya, contohnya adalah algoritma distance vector

CLASSFUL ROUTING

Classful routing protocol adalah suatu penerapan subnet secara default. Classful routing protocol juga merupakan suatu protocol dimana protocol ini tidak membawa routing mask information ketika melakukan update routing atau routing advertisements. Ia hanya membawa informasi IP-address saja, dan menggunakan informasi default mask sebagai mask-nya. Classful juga merupakan metode-metode pembagian IP address yang berdasarkan kelas dimana IP address (yang berjumlah sekitar 4 milyar) dibagi kedalam ima kelas yakni :

Address kelas A

Ø bit pertama IP Address-nya“0”

Address kelas B

Ø bit pertama IP Address-nya“10”

Address kelas C

Ø bit pertama IP Address-nya“110”

Address kelas D

Ø bit pertama IP Address-nya“1110”

Address kelas E

Ø bit pertama IP Address-nya“1111”

CLASSLESS ROUTING

Classless routing protocol adalah dapat membaca alamat yang didapatkan dari alamat subnet routing. Atau juga dapat menggunakan semua subnet yang dapat digunakan, maksudnya kita dapat menggunkan metode VLSM pada penerapannya.

INTERFACE LOOPBACK

Interface loopback merupakan sarana untuk menguji transmisi atau infrastruktur transportasi. Sejalan dengan itu, pada Protokol Internet (IP) menetapkan jaringan loopback. Dalam IPv4 ini adalah jaringan dengan CIDR prefiks 127 / 8 ( RFC 3330 ). Yang paling umum digunakan alamat IP pada perangkat loopback adalah 127.0.0.1 untuk IPv4 , meskipun alamat dalam rentang 127.0.0.0 untuk 127.255.255.254 dipetakan untuk itu. IPv6 hanya menunjuk alamat tunggal untuk fungsi, 00:00:00 : 0:0:0:0:1 (juga ditulis sebagai:: 1), memiliki:: 1 / 128 awalan ( RFC 3513 ). Standar, resmi cipta, pendaftaran nama untuk memperoleh alamat tersebut adalah localhost ( RFC 2606 ).

Sebuah interface loopback memiliki beberapa penggunaan:

o Dapat digunakan oleh perangkat lunak klien jaringan pada komputer untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak server pada komputer yang sama.

o bekerja tanpa sambungan jaringan yang nyata sehingga sangat berguna untuk menguji layanan tanpa mengekspos mereka untuk risiko keamanan dari akses jaringan remote.

Senin, 06 Juni 2011

Tugas Jarkom












ROUTER 1

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa 0/0

Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 ser2/0

Router(config)#exit

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#



ROUTER 2

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0

Router(config-if)#description ke router R1

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 3/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#description ke router R3

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up

Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser 2/0

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser 3/0

Router(config)#


ROUTER 3

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 2/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit

Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser 2/0

Router(config)#

Router Summarization









ROUTER 3

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 192.168.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 2/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.2 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit

Router(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.252.0 ser 2/0

Router(config)#

ROUTER 2

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa0/0

Router(config-if)#ip add 172.16.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.2.2 255.255.255.0

Router(config-if)#description ke router R1

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to down

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser 3/0

Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#description ke router R3

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial3/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial3/0, changed state to up

Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 ser 2/0

Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 ser 3/0

Router(config)#

ROUTER 1

Router>ena

Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#int fa 0/0

Router(config-if)#ip add 172.16.3.1 255.255.255.0

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#int ser2/0

Router(config-if)#ip add 172.16.2.1 255.255.255.0

Router(config-if)#clock rate 9600

Router(config-if)#no shut

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config-if)#exit

Router(config)#

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial2/0, changed state to up

Router(config)#ip route 0.0.0.0 0.0.0.0 ser2/0

Router(config)#exit

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console

Router#